Karena Semua Tak Lagi Sama

Momen mudik lebaran adalah hal yang paling kutunggu. Ke tempat nenek, bertemu sepupu, setengah atau satu jam pertama masih malu-malu, tapi setelahnya berangsur akrab. Lalu main, tidur, belanja, bahkan mandi bareng mereka. 

Tapi itu dulu. 

Setelah aku dan sepupu-sepupu tumbuh dewasa, kami malu-malunya tidak hanya di setengah atau satu jam pertama, tapi seminggu full.  

Entah kenapa, semakin bertambah umur, rasanya semakin kikuk bertemu saudara sendiri. Meskipun pemikir, waktu kecil aku bisa bersenda-gurau dengan saudaraku. Tapi saat dewasa, jangankan bersenda-gurau, menyapa sepatah kata saja rasanya malu, segan, dan takut salah. 

Pun juga saudaraku, sebenarnya periang, tapi entau kenapa, saat dewasa, mereka jadi introvert. Mungkin mereka pun juga merasakan awkward padaku, segan kalau mau menyapaku. 

Jadilah kami saling diam. Kenal, tapi seperti tak kenal. 

Kami tak pernah berdebat apalagi bermusuhan. Kami juga tak pernah mem-bully satu sama lain. Kami baik-baik saja. Tapi entah kenapa, kami jadi saling kikuk begini. 

Mungkin karena usia kami tak jauh beda, masih di rentang 20 tahunan. Alhasil, kami sedang mengalami fase hidup yang sama. Sama-sama sedang merintis. Sama-sama sedang quarter life crisis. Dan mungkin juga sama-sama sedang galau-galaunya menatap masa depan. 

Jadilah saat mudik lebaran di tempat nenek, kami sibuk menekuri handphone sambil rebahan di area kekuasaan masing-masing, ada yang di kamar depan, kamar tengah, kamar belakang, ruang tamu, bahkan depan TV. 

Kami hanya bertatap muka saat tak sengaja ketemu di dapur, saat makan siang, saat akan ke kamar mandi, dan saat bersalaman sebelum  pulang ke rumah masing-masing. 

Hingga aku berpikir. Ya sudahlah. Mungkin memang sudah sewajarnya seperti ini. Masa-masa seperti dulu sudah lewat. Tak bisa diulang lagi. Dan aku, harus terbiasa dengan perubahan ini. Mungkin rasanya gak enak. Tapi aku harus menelannya, sebagai bagian hidup. 

Karena semua tak lagi sama. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Susah Konsentrasi Selama Pandemi

Diam itu (Belum Tentu) Emas?

Semua Foto Akan Terlihat Jadul pada Waktunya