Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Alibi

Pada postingan blog kali ini, aku mau bernostalgia dengan tingkah laku ajaibku di masa kuliah. Dulu, aku adalah seorang mahasiswa yang amat penakut dan pemalu. Aku akan merasa takut dan malu untuk hal-hal yang sebenarnya sepele. Misalnya, saat ditunjuk oleh dosen untuk menjawab pertanyaan.   Di antara sekian banyak dosen, pasti ada dong yang hobi nunjuk mahasiswa. Tujuan si dosen itu macam-macam, tapi intinya cuma satu, yaitu ingin ngetes. Mulai dari ngetes seberapa mendalam pemahaman yang dimiliki mahasiswa, hingga ngetes seberapa kuat mental yang dimiliki mahasiswa. Nah, sebagai seorang mahasiswa penakut dan pemalu garis keras, tentu saja, dosen yang suka nunjuk mahasiswa bukanlah dosen favoritku. Aku lebih suka dosen yang jarang nunjuk mahasiswa. Semakin jarang seorang dosen nunjuk mahasiswa, maka semakin sukalah aku kepada dosen tersebut. Sayangnya, di setiap semester, pasti ada dosen yang suka nunjuk mahasiswa. Ada beberapa style dosen dalam menunjuk mahasiswa, yaitu:

Curhatan Seorang Pengangguran

Disclaimer: Tulisan ini membawa energi negatif.  Mei 2020 adalah bulan di mana aku wisuda. But, sampai saat ini, yang kalau dihitung-hitung sudah 19 bulan, aku masih menganggur.  Sudah sekian banyak lamaran pekerjaan yang aku sebar, baik itu di bidang yang sesuai jurusanku atau pun tidak, sejauh ini, semua berujung pada satu kata: Penolakan. Aku pun merutuki diriku sendiri.  Kenapa teman-temanku bisa dengan begitu mudahnya mendapat pekerjaan, sedangkan aku, belum ada satu pun yang nyantol.  Sebegitu gobloknya kah aku?  Aku merasa menjadi manusia yang hina.  Aku merasa masih jalan di tempat, di saat beberapa temanku sudah melesat jauh ke depan.  Aku merasa, saat ini kondisiku bagaikan remah-remah emping yang mulai melempem di dalam kaleng biskuit Monde. Kadang, aku berusaha menghibur diri sendiri, dengan mengatakan, "Yang sabar aja dulu..."  Tapi, bagian dari diriku yang lain mengatakan, "Sampai kapan?" Aku sudah pernah ikut sesi mentoring psikologi. Di situ, di hada

Perlu Perjuangan untuk Bisa Menghabiskan Skincare Hingga Tetes Terakhir

Oke, di postingan sebelumnya aku bersambat-sambat ria mengenai gak enaknya jadi pengangguran selama 1,5 tahun, kali ini aku mau sambat lagi. Sambat tentang apa, tuh? Sambat tentang sulitnya menghabiskan skincare hingga tetes terakhir. Seperti perempuan pada umumnya, aku juga punya skincare . But, aku tidak termasuk skincare addict . Aku punya skincare ya sekedar punya aja. Aku gak terlalu rajin dalam memakai skincare . Cenderung malas-malasan, malah.  Aku sudah khatam dengan semua teori per- skincare -an. Aku tau apa itu double cleansing , chemical toner , hydrating toner , moisturizer , sunscreen , dan sebagainya.  Aku juga tau bahwa di dunia ini ada yang namanya "7 Step Skincare Routine ", "10 Step Skincare Routine ", dan seterusnya. Udah hafal di luar kepala. Tapi, aku cuma ngerti teorinya. Prakteknya? Zonk. Aku pernah ada di masa, antusias banget ketika nonton video tutorial skincare di channel youtube Female Daily. Aku terkagum-kagum dengan kulit ki

Lagi Bingung Banget

Kali ini, aku cuma mau curhat. Ehm, lebih tepatnya mengeluh, ya. Bagi yang gak suka mendengar keluhan, silakan close postingan ini sekarang juga. Sudah 1,5 tahun aku jadi pengangguran. Aku gak tau, apakah aku masih pantas disebut fresh graduate . Kayaknya sih, kalau udah 1,5 tahun udah bukan fresh graduate lagi, tapi expired graduate .  Sumpah, aku lagi bingung banget. Aku beneran bingung harus melakukan apa lagi.  Aku malu, udah lulus kuliah tapi belum juga punya penghasilan.  Cari lowongan di internet, banyak yang:  - Lowongan abal-abal a.k.a penipuan, atau  - Ada syarat, minimal 3 tahun pengalaman kerja. Sekalinya ada yang buat fresh graduate , syaratnya adalah:  Ijazah asli ditahan. Ya gimana ya, aku gak mau sih kalau sampai ijazah asliku ditahan.  Iya ngerti, mungkin itu jadi salah satu cara bagi perusahaan supaya karyawan gak resign sesukanya. Tapi, aku secara pribadi gak berkenan, sih. Ya kalau entar ijazahnya aman dan dikembalikan, kalau ternyata ijazahnya gak dikembalik

Bapaknya Guru Matematika, Tapi Anaknya Tidak Pintar Matematika?

Kok bisa, bapaknya guru matematika, tapi anaknya, nilai matematikanya jelek? Bukankah seharusnya, karena mereka serumah, itu lebih gampang ya, untuk si bapak ngajari anaknya matematika? Bukankah, karena mereka adalah anak dan bapak, seharusnya, si anak bisa bebas, mau tanya tentang pelajaran matematika ke si bapak, kapan pun, sepuasnya? Itu yang ada di benak orang-orang, yang heran, kenapa bapaknya guru matematika, tapi anaknya tidak pintar matematika. Kenyataannya, adanya ikatan darah di antara mereka berdua—dalam hal ini adalah bapak dan anak—tidak selalu mempermudah proses belajar matematika di rumah. Adanya ikatan darah di antara mereka berdua, justru, kadang, membuat proses belajar menjadi kurang plong . Ketika si bapak berniat mengajari anaknya mata pelajaran matematika di rumah, yang ada di benak si anak adalah : Tidak percaya kalau orang yang ada di hadapannya a.k.a bapaknya itu betulan guru matematika. Si anak pun kurang antusias dan kurang memiliki rasa “takut”.

Ternyata, Datang Ke Kondangan Sendirian itu Tidak Apa-apa

Menurut penjelasan Dokter Aisah Dahlan, secara umum ada dua tipe manusia. Pertama, adalah manusia yang berorientasi tugas ( task oriented ), yang cirinya, lebih mengutamakan target-target dan tugas-tugas atau agenda-agenda yang harus dicapai. Kedua, adalah manusia yang berorientasi hubungan ( relationship oriented ), yang cirinya, lebih mengutamakan hubungan sosialisasinya dengan orang lain. Manusia yang berorientasi tugas, seringkali terlihat kurang luwes, terlalu saklek, dan terlalu fokus pada target. Sementara manusia yang berorientasi hubungan, seringkali mereka lebih fokus pada bagaimana caranya agar mereka bisa diterima di lingkungan pergaulan. Mereka pandai menjalin relasi dengan orang lain. Tapi kelemahannya, mereka sulit untuk mengatakan tidak, karena itu tadi, mereka takut kalau sampai tidak punya teman. Tentu saja setiap diri manusia tidak 100% murni task oriented atau pun relationship oriented . Tapi, ada yang lebih dominan. Nah, lalu, kalau aku sendiri, tipe yang

Anak-anak Muda yang Mungkin Saat Ini Sedang Menjadi Target Penipuan Online

Hai Blog, apa kabar? Sudah dua belas hari nih, aku tidak membuka blog. Niatnya sih mau vakum selama sebulan. Eh, tapi ternyata, baru dua belas hari, aku sudah kangen dengan aktivitas ngeblog. Jadi teman-teman, hari ini, aku mendengar sebuah kabar yang seketika membuatku lemas saat mendengarnya. Ada dua orang sepupuku yang menjadi korban penipuan online. What ? Kok bisa? Entahlah, aku juga kurang tahu kronologi lengkapnya seperti apa. Singkatnya begini. Dua orang sepupuku itu, mengikuti investasi secara online. Mereka tidak cerita ke siapa-siapa saat memulainya. Awalnya, investasi mereka baik-baik saja. Lama-kelamaan, investasi mereka rugi. Lalu, mereka disuruh untuk menjual investasinya. Dan, dengan dalih untuk menutupi kerugiannya, mereka berdua malah disuruh meminjam uang lewat aplikasi pinjaman online. Intinya, dua orang sepupuku itu, sudahlah tertipu investasi bodong, ditambah pinjaman online illegal pula. Yang membuat aku prihatin dan geleng-geleng kepala adalah… K

Sulitnya Menemukan Blog Personal di Mesin Pencari

Jika ditanya, tipe blog favoritku itu seperti apa, jawabannya adalah blog personal. Ada beberapa definisi blog personal, tentunya. Tapi, menurutku secara pribadi, blog personal adalah blog yang dikelola oleh seorang blogger, berisi pengalaman dan pandangan pribadinya atau orang-orang di sekitarnya, dan ditulis dengan gaya bahasanya sendiri. Intinya, blog personal —setidaknya menurutku— adalah blog yang ada sentuhan personalnya . Beberapa tahun belakangan, ada satu hal yang aku rasakan betul saat menjelajahi mesin pencari. Jika dulu saat searching sesuatu di mesin pencari, blog-blog personal sering muncul di halaman-halaman awal, sekarang sudah berubah. Sekarang, ketika aku mengetikkan kata tertentu di mesin pencari, mayoritas yang muncul adalah blog-blog profesional dan website-website perusahaan besar. Misal, ketika aku mengetikkan kata kunci tentang penyakit, maka yang muncul adalah website kesehatan profesional macam Halodoc, Hellosehat, Alodokter, dsb. Lalu, ketika aku m

Bukan Trik Jitu Menghilangkan Flek Hitam di Wajah

Seperti perempuan pada umumnya, aku maniak ngaca. Setiap kali ada kaca, entah itu di toilet umum, di mushala, di spion, bahkan di kaca jendela rumah orang pun, aku selalu ngaca.  Sebegitu sukanya dengan ngaca, perubahan sekecil apa pun di wajah, tidak luput dari perhatianku. Termasuk, bertambahnya atau, semakin tebalnya flek hitam di wajahku. Ketika bayi, di wajahku tidak ada flek hitamnya sama sekali. Setidaknya itulah yang aku ketahui dari foto.  Lalu, ketika masa kanak-kanak, aku jadi punya satu flek hitam di wajah.  Kemudian, seiring bertambahnya umur, jumlah flek hitamku semakin banyak. Aku hitung, sekarang ada lima flek hitam di wajahku. Flek hitam tersebut lebih mirip tahi lalat.  Itulah kenapa, orang-orang yang bertatap muka denganku dalam jarak dekat, akan bilang, “Tahi lalatmu banyak, ya?” Dan aku menjawabnya dengan, “Iya.” Tak lupa, aku tambahi, “Hehehe.” Flek hitam di wajah—yang menurutku bentuknya sama saja dengan tahi lalat—dalam bahasa medis disebut hiperpigmentasi. Hi

Trik Membuat Telur Ceplok untuk Kamu yang Takut Terkena Cipratan Minyak Goreng

Telur ceplok adalah sebuah lauk-pauk primadona. Bagaimana tidak? Alat untuk membuatnya cukup wajan atau teflon, sutil, dan serok. Bahannya cuma telur ayam mentah, minyak goreng, dan garam. Pun, membuatnya cukup praktis, tinggal digoreng di atas wajan atau teflon, taburkan garam, angkat, dan tiriskan, selesai. Namun, berdasarkan pengalamanku di dunia per-telur ceplok-an, ternyata membuat telur ceplok tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dalam prosesi pembuatan telur ceplok, dibutuhkan satu skill yang amat penting, yaitu kekuatan mental dalam menghadapi letupan minyak goreng.  Ya, letupan minyak goreng adalah hal yang tak terhindarkan dari pembuatan telur ceplok. Penyebabnya bisa berupa wajan atau teflon yang masih basah karena baru selesai dicuci. Bisa juga sutil dan seroknya yang basah. Bisa juga, garamnya yang basah. Iya, garam bisa basah dengan sendirinya. Kadang aku mengalami, garam yang terletak di dalam wadah tiba-tiba berair. Membuat telur ceplok berbeda dengan membuat bakw

"None Mamaaaak..."

Saat bayi hingga TK nol kecil, aku dititipkan di tempat tetangga. Karena, ayah dan ibuku baru pulang kerja pada sore hari. Tetangga tersebut adalah seorang ibu rumah tangga, yang biasa aku panggil Mamak. Jadi, aku memanggil orang yang mengasuhku dengan panggilan "Mamak". Dan ibu kandungku aku panggil "ibu". Biasanya, jam 6 pagi ayah mengantarku ke tempat Mamak.  Ayah menggendongku di punggung. Tangan kanan ayah membawa rantang berisi makanan, untuk sarapan dan makan siangku. Dan, aku akan dijemput ayah pada sore hari.  So , dari pagi sampai sore aku di rumah Mamak. Sementara di sore sampai malam hari aku di rumah orangtua. Ingatanku tentang Mamak samar-samar, sih. Hanya ada beberapa potong kejadian yang masih aku ingat sampai sekarang. *** Pada hari pertama masuk TK nol kecil, Mamak lah yang mengantarku.  Saat itu, sepatuku masih kebesaran. Mamak pun berinisiatif mengganjal bagian dalam sepatuku menggunakan kertas yang dilipat. Aku juga ingat, pernah diajak Mamak ke

Tentang Sprei dan Selimut Kesayangan

Sprei kesayanganku cuma ada satu.  Dibeli tahun 2014, dan masih aku pakai sampai sekarang. Yang aku sukai dari sprei satu ini bukan karena warna atau motifnya, melainkan karena bahannya yang lembut dan adem. Nyaman sekali buat glundang-glundung sambil bermager-mageran. Saking sayangnya aku pada sprei satu ini, aku menerapkan cuci-kering-pakai.  Jadi, biasanya seminggu sekali--kadang dua minggu sekali sih--di pagi hari, aku cuci sprei ini, lalu dijemur, dan di siang harinya ketika sudah kering, langsung aku pakai lagi.  Iyaaa, sampai segitunya. Sejauh ini, belum ada sprei lain yang bisa mengalahkan sprei satu ini.  Sprei lain yang aku punya, bahannya tidak selembut dan seadem sprei satu ini. Oh iya. Saking sprei satu ini aku pakai terus, kain di bagian tengahnya sudah semakin tipis. Warnanya juga mulai agak pudar gitu. Selain sprei, aku juga mau cerita tentang selimut.  Jadi, selimut kesayanganku adalah jarik. Aku suka pakai selimut jarik karena jarik itu nyaman dipakai.  Ketika hawa se

Susah Spontan

Salah satu kelemahanku adalah susah spontan .  Ketika harus spontan, bisa-bisa, aku panik duluan. Dan kalau udah panik, kacaulah semua yang udah aku persiapkan. Jaman sekolah misalnya.  Generasiku termasuk yang dapet Kurikulum 2013. Salah satu pembeda Kurikulum 2013 dibanding kurikulum sebelumnya adalah siswa harus lebih aktif.  Jadi, kalau di kurikulum sebelumnya, siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan guru. Di Kurikulum 2013, siswa lebih banyak presentasi di depan kelas.  Yang namanya presentasi, saat itu, adalah hal yang kurang aku sukai. Kenapa?  Ada presentasi yang diadakan saat itu juga.  Jadi, guru bilang, "Yak, saya beri kalian waktu 10 menit. Silahkan bentuk kelompok beranggotakan 4 orang. Kemudian kalian presentasikan materi pelajaran (kita sebut saja) ABC di depan kelas."  Itu yaaa, dulu aku zebelll beud kalau disuruh presentasi dadakan gitu. Soalnya, yah itu tadi, aku susah spontan.  Di saat itu aku merasa, bahwa aku tuh sebetulnya belum terlalu menguasai mat

Apakah Novel Besutan Wattpad itu Pasti Norak?

Judul postinganku ini pakai tanda tanya, lho. So , aku mempertanyakan apakah novel besutan Wattpad itu pasti norak. Bukan menyatakan bahwa novel besutan Wattpad itu pasti norak. Mempertanyakan ya, bukan menyatakan . Beda tipis nih tulisannya. Hahaha, jadi jangan dipelintir, ya :P   Dan seperti postingan-postinganku yang sudah-sudah. Aku suka membuat pertanyaan sendiri, lalu aku jawab sendiri. Begitu pula dengan postingan kali ini. Pertanyaan ini aku lontarkan sendiri, untuk kemudian aku cari jawabannya sendiri. Mendengar kata "Wattpad", maka jujur saja--dulu nih--yang langsung terlintas di benakku adalah "abege-abege labil".  Entah kenapa, Wattpad identik dengan image seperti itu. Hal ini pun dikeluhkan oleh banyak orang.  "Halah, cerita-cerita yang ada di Wattpad tuh pasti seputar cewek yang ngejar cowok ganteng."  "Tulisan di Wattpad tuh pasti seputar bad boy ganteng tajir melintir yang jatuh cinta dengan cewek lugu, sederhana nan biasa saja.&

Di-PHP-in Hujan

Sudah memasuki bulan berakhiran -ber, yang mana, cucian susah kering.  Karena, di bulan-bulan seperti ini, hujan dan matahari seakan bersekongkol untuk mempermainkan perasaan para penjemur pakaian.  Jadi, aku pernah mengalami kejadian super duper ultra maha menyebalkan. Suatu pagi, langit tampak cerah. Aku pun gak khawatir untuk menjemur cucian. Merasa aman-aman saja. Eh lha dalah, baru 5 menit berlalu, tiba-tiba titik-titik air hujan menetes dari langit, membasahi cucian.  Suebelll dong, baru aja kelar njemur cucian, lha kok langsung gerimis. Aku pun berpikir sambil menimbang-nimbang, langkah apa yang selanjutnya harus aku lakukan. Hmmm, pilihan pertama, aku langsung mengangkat cucian yang baru saja dijemur itu, karena siapa tahu, hujannya semakin deras.  Pilihan kedua, aku biarkan saja cuciannya kehujanan dulu, karena siapa tahu, sebentar lagi gerimisnya reda.  Sungguh, perkara njemur cucian di kala musim penghujan saja kok sebegini rumitnya, lebih rumit dari mengerjakan soal ujian n

Seni Mengatasi Duri Ikan Yang Nyangkut di Tenggorokan

Ada 1 peristiwa yang sepele tapi mengganggu, yaitu: duri ikan yang nyangkut di tenggorokan. Udah berusaha sehati-hati, seteliti dan secermat mungkin ketika makan ikan. Tetep, terkadang masih ada duri yang tidak aku sadari keberadaannya, ikut termakan. Gak langsung ke perut, tapi transit a.k.a nyangkut di tenggorokan. Pengin dibiarkan begitu saja, anggap saja gak terjadi apa-apa, tapi kok gak betah. Rasanya sakit ketika menelan ludah. Pengin diambil durinya, tapi bingung gimana caranya.  Aku udah ambil senter, lalu senternya aku arahkan ke tenggorokan, dan kemudian aku mangap di depan cermin. Kelihatan sih durinya terletak di sebelah mana, tapi ketika tangan aku masukkan ke mulut, berniat mencabut duri yang nyangkut itu, kok gak muat dan gak nyampe. Searching di internet, cara atasi duri nyangkut di tenggorokan, katanya suruh nelan nasi, siapa tahu durinya rontok dan larut bersama nasi.  Nyatanya enggak.  Si duri tetap gagah berdiri di tenggorokan. Alhasil, aku pura-pura cuek.  Aku pun

Kesan-kesan Membaca Novel "Semangat, Tante Sasa!" Karya Thessalivia

Sekarang aku akan membahas novel berjudul "Semangat, Tante Sasa!" karya mbak Thessa yang belum lama ini diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama (GPU). Selamat kepada mbak Thessa yang sudah berhasil tembus penerbit impian 👏.  Dan juga terima kasih kepada mbak Lia --si Peri Kecil nan Baik Hati 💕-- yang sudah memilihku menjadi salah satu pemenang Give Away Akses Fiction Premium di Gramedia Digital. Sehingga selama sebulan--aku berkesempatan untuk mencicipi buku-buku di dalamnya, termasuk buku "Semangat, Tante Sasa!" ini. Well , sebelumnya mbak Thessa sudah pernah menelurkan  buku berjudul "Nikah Muda", namun aku belum pernah membacanya. So , ini adalah pengalaman pertama aku membaca karya beliau. Karya mbak Thessa ini termasuk antimainstream. Karena, tidak seperti kebanyakan isu parenting yang ditulis secara teoritis. Justru mbak Thessa mengemasnya dalam novel, sehingga lebih terasa real . Novel ini menceritakan tentang seorang wanita karir bernama Sasita

2 Penulis (Selain Tere Liye dan Dee Lestari) di iPusnas yang Karyanya Wajib Kamu Baca

Gambar
Jika dulu, untuk meminjam buku, kita harus berangkat ke suatu gedung yang disebut perpustakaan, kini zaman sudah berubah.  Kita bisa meminjam buku secara online lewat aplikasi iPusnas.  Kita bisa melakukannya sambil rebahan, tanpa perlu keluar kamar. Yang perlu bergerak hanya jempol kita. Badan kita tetap rebahan di atas kasur empuk. Sementara kaki kita selonjoran di atas bantal. Eh, atau kakinya mau mengapit guling juga boleh. Terserah enaknya gimana.  Masalahnya, nyari buku di iPusnas itu susah-susah gampang. Soalnya, stok buku di iPusnas terbatas.  Selain itu, berhasil tidaknya kita menemukan buku yang kita inginkan itu tergantung keberuntungan.  Kalau lagi beruntung ya tiba-tiba kita nemu aja judul buku yang menarik, gak pakai antri, dan setelah kita baca, isi bukunya sesuai ekspektasi. Tapi kalau lagi apes ya udah ngetik nama penulis dan judul buku ini itu, tetap aja gak ketemu-ketemu. Buat orang seperti aku yang kurang begitu tau nama-nama penulis, menggunakan aplikasi iPusnas it

Makhluk Halus

Konon katanya, ada 3 golongan manusia. Golongan pertama adalah manusia yang disukai makhluk halus. Cirinya, sering melihat dan merasakan keberadaan makhluk halus. Golongan kedua adalah manusia netral . Cirinya, sesekali pernah melihat dan merasakan keberadaan makhluk halus.   Golongan ketiga adalah manusia yang dijauhi makhluk halus. Cirinya, tidak pernah melihat dan merasakan keberadaan makhluk halus.  Itu kata siapa memangnya?  Kata seorang youtuber. Aku lupa youtuber siapa. Yang jelas, ada seorang youtuber yang pernah mengatakan demikian.  Terus, aku termasuk golongan mana?  Aku termasuk golongan ke-3 sepertinya. Ya, sejauh ini, aku tidak pernah melihat dan merasakan keberadaan makhluk halus.  Lalu, kenapa ada manusia yang disukai makhluk halus, ada manusia yang netral, dan ada manusia yang dijauhi makhluk halus?  Lagi-lagi, ini juga katanya. Well , katanya sih, ini berhubungan dengan pancaran energi setiap manusia. Jadi, setiap manusia memancarkan energi yang berbeda-be