Cerpen #2: Seragam Ibu
Orang-orang menyebutku "Sarjana Jalur Corona". Sudah 4 bulan aku menyandang gelar pengangguran intelektual. Telah selesai kewajibanku mengenyam pendidikan tinggi. Setelah 3 tahun 8 bulan berjibaku dalam dunia akademis, kini aku harus membuka mata lebar-lebar, menapakkan kaki di dunia nyata. Semula, kukira dengan ijazah di genggaman, masalah selesai. Rupanya, ini justru awal mula merebaknya masalah-masalah baru. Baru sekali bagiku. Predikat alumni universitas favorit tidak cukup membantu. Selama 4 bulan ini, kuhabiskan hari dengan memelototi situs penyedia lowongan pekerjaan di internet. Di masa-masa ini, sedikit sekali perusahaan berlatar belakang sesuai disiplin ilmu jurusanku yang memasang iklan lowongan pekerjaan. Entahlah. Dua tahun lalu, nyaris semua dosen dan kakak tingkat mengatakan bahwa prospek kerja terbuka luas bagi alumni jurusanku. Namun, masa depan tak ada yang tahu. Aku tidak menyangka bahwa keadaan bebalik 180 derajat. Jurusanku yang dikenal sebagai jurusan