Karena Semua Tak Lagi Sama
Momen mudik lebaran adalah hal yang paling kutunggu. Ke tempat nenek, bertemu sepupu, setengah atau satu jam pertama masih malu-malu, tapi setelahnya berangsur akrab. Lalu main, tidur, belanja, bahkan mandi bareng mereka. Tapi itu dulu. Setelah aku dan sepupu-sepupu tumbuh dewasa, kami malu-malunya tidak hanya di setengah atau satu jam pertama, tapi seminggu full . Entah kenapa, semakin bertambah umur, rasanya semakin kikuk bertemu saudara sendiri. Meskipun pemikir, waktu kecil aku bisa bersenda-gurau dengan saudaraku. Tapi saat dewasa, jangankan bersenda-gurau, menyapa sepatah kata saja rasanya malu, segan, dan takut salah. Pun juga saudaraku, sebenarnya periang, tapi entau kenapa, saat dewasa, mereka jadi introvert . Mungkin mereka pun juga merasakan awkward padaku, segan kalau mau menyapaku. Jadilah kami saling diam. Kenal, tapi seperti tak kenal. Kami tak pernah berdebat apalagi bermusuhan. Kami juga tak pernah mem- bully satu sama lain. Kami baik-baik saja. Tapi entah ken