Seni Berpikir Rumit

Saya sering memperumit sesuatu yang sebenarnya sederhana.

Ketika harus berhadapan dengan sesuatu yang baru, saya bisa kepikiran dari berhari-hari sebelumnya.

Misalnya, saat akan bertemu orang baru, saya bingung harus ngomong apa.

Saat akan menuju tempat yang belum pernah saya singgahi, rasa waswas terkait gimana kalau sampai nyasar, tidak terelakkan.

Ketika bepergian ke mall, saya beberapa kali membuka tas hanya untuk memastikan bahwa dompet, handphone, kunci motor, dan karcis parkir saya gak hilang.

Bahkan, ketika akan presentasi saat masih kuliah dulu, saya bingung, mata saya harus menatap ke mana dan posisi tangan saya harus bagaimana.

Bayangkan!

Hal-hal sepele begitu aja tidak luput dari pikiran saya.

Orang lain mungkin akan heran. Kok hal-hal remeh temeh begitu aja dipertanyakan? Entahlah.

Saya terlalu sibuk membayangkan skenario terburuk. Saking saya takut tertimpa hal buruk, saya akan mempersiapkan segala sesuatunya, misalnya dengan cara mencari tutorial dan review dari orang lain.

Padahal, sebenarnya, tidak semua hal harus saya cari tutorial atau reviewnya. Ada banyak hal yang cukup dijalani aja.

Dan... ngomong-ngomong masalah overthinking. Kalau saya kilas balik, kalau saya ingat-ingat, sebenarnya, mayoritas kekhawatiran itu tidak terwujud.

Tapi, dasar saya yang sudah terlalu akrab dengan overthinking, alhasil, skenario terburuk itu selalu ada di pikiran saya.

Makanya, saya kagum dengan orang yang bisa menyederhanakan sesuatu yang rumit.

Sementara saya, malah memperumit sesuatu yang sederhana.

Sebenarnya ada banyak hal yang ingin saya tulis.

Tapi, karena pikiran saya rumit, saya bingung bagaimana cara menuangkan semuanya di sini.

Komentar

  1. kalo lagi overthinking, aku coba tarik napas dulu, sadari kalo semua ini pikiran. trus healingnya nulis.. apa yang aku rasa. habis itu lega :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menyadari kalo ini semua "hanya" pikiran yang belum tentu kebenarannya ya mbak

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Susah Konsentrasi Selama Pandemi

Diam itu (Belum Tentu) Emas?

Semua Foto Akan Terlihat Jadul pada Waktunya