6 Alasan Tidak Semua Berita Viral Harus Kita Konsumsi

Berita viral terus bergulir dari hari ke hari. Kemarin heboh tentang perselingkuhan artis A dengan artis B. Sekarang tentang tingkah konyol warga +62 yang bikin geleng-geleng kepala. Besoknya, entah, ada apa lagi. 

Ada 6 alasan bahwa tidak semua berita viral harus kita konsumsi: 

1. Tidak selalu relevan untuk kita.
Seringkali, berita yang sedang viral itu tidak relevan untuk kehidupan kita. Kita tidak mengenal secara langsung orang yang diberitakan. Bahkan, orang yang diberitakan tidak tahu kalau kita hidup di dunia ini.  Apalagi, jika perilaku orang yang diberitakan itu tidak berpengaruh apa pun pada hidup kita, ngapain kita ikutan rempong? 

2. Menuai perdebatan tak berkesudahan.
Zaman sekarang mah, apa sih, yang gak jadi bahan perdebatan? Apa aja bisa, kan? Begitu pula dengan berita viral. Setiap ada berita viral, pasti langsung muncul komentar netizen. 

Dan, selalu, ada 2 kubu, yakni yang pro dan yang kontra. Padahal, ada hal-hal yang gak perlu diperdebatkan. Ada hal-hal yang sebenarnya hanya perkara selera atau preferensi. Dan, perdebatan di sosial media gak akan ada habisnya. Karena, ujung-ujungnya jadi debat kusir. Bahkan, merembet ke mana-mana. 

3. Terlalu memenuhi otak.
Saking derasnya arus informasi berita viral, bahkan dalam 1 hari bisa ada lebih dari 1, lama-lama membuat isi kepala kita kepenuhan. Akibatnya, kinerja otak kita jadi menurun. Misalnya, lagi konsentrasi mengerjakan sesuatu, tiba-tiba terlintas di kepala kita. 

Eh, yang viral kemarin itu namanya siapa, sih? Aduh, lupa. Coba ah, searching dulu. 

Nah kan, kita malah gagal fokus. Akibatnya, seharian kita malah memikirkan orang itu sambil keheranan. 

Kok bisa ya, si itu begitu. 

Sementara itu, pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kita malah terbengkalai. 

4. Tanpa mengkonsumsinya, kita masih hidup.
Memangnya kenapa kalau kita tidak tahu berita yang lagi viral? Sebetulnya gak apa-apa, sih. Gak fatal akibatnya. Kita masih hidup, kok. Ya, paling cuma jadi ketinggalan zaman aja. Tapi, toh, se-ketinggalan zaman-ketinggalan zamannya kita, gak berbahaya banget, kan? Cepat atau lambat, orang-orang terdekat kita bakal membicarakannya juga. 

Memang, ketika kita tidak tahu apa yang viral, hidup terasa lebih sepi dan monoton. Tapi, sebetulnya, rasa sepi dan bosan itu bisa kita isi dengan kegiatan lain, selain melihat berita viral. 

5. Ada hal lain yang butuh perhatian kita.
Setiap orang pasti punya impian. Impian bisa terwujud kalau kita serius dan fokus. Sedangkan, kalau kita terlalu mencurahkan perhatian pada berita viral, bagaimana bisa? Yang ada, energi kita sudah habis duluan. 

Misalnya, ketika kita merasa kesulitan sedikit, kita langsung men-distract-nya dengan scrolling berita viral. Akibatnya, hal yang kita impikan itu, semakin jauh dari kenyataan. 

6. Belum tentu kebenarannya.
Berita, apalagi berita viral, apalagi di media online, seringkali terbentuk karena sengaja di-framing, sesuai dengan keinginan empunya. Sudah sering kan, berita yang terlanjur viral dan menghebohkan jagad maya, dan semua orang mempercayainya, ternyata itu tidak benar terjadi. Jadi, sebelum kita gatal untuk mengomentarinya, lebih baik, tahan dulu. 

***

Seperti biasa, ketika sesuatu sedang viral, nyaris semua orang membicarakannya. Terlebih sekarang ini, orang-orang cenderung lebih reaktif dalam menanggapi berita viral. 

Namun, mulai sekarang, sepertinya kita perlu belajar menyaring informasi. Kita perlu memilah-milah jenis informasi yang layak kita konsumsi. Jadi, kita perlu mencari cara supaya tidak semua informasi itu masuk ke kepala kita. 

Kita bisa memulainya dengan mute notifikasi portal berita atau sosial media. Kalau perlu, kita bisa uninstal aplikasinya dan hanya membukanya via browser. Dengan demikian, intensitas kita melihat berita viral bisa berkurang.

Komentar

  1. Bener banget Kak. Berita sekarang emang susah dipercaya 100%. Banyak berita" yang clickbait, dan menggiring opini ke hal" yang bisa bikin emosi pembacanya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Susah Konsentrasi Selama Pandemi

Gak Mau Makan Mie Selain Indomie

Ibu Saya adalah Orang yang Beruntung dalam Hal…