Belajar Mengenali Diri Sendiri

Tentu, kenal dengan diri sendiri itu penting. Kenal dengan diri sendiri berarti mengetahui kelebihan dan kekurangan diri. 

Tapi, mengenali diri sendiri tidak seinstan itu. Butuh perjalanan panjang hingga akhirnya kita bisa mengatakan, "Oh, aku tuh orangnya begini..." 

Berbagai kelebihan dan kekurangan yang melekat pada diri kita adalah identitas yang membedakan kita dengan orang lain. Masing-masing dari kita memang berbeda. Dan, melalui perbedaan itulah kehidupan bisa berlangsung. 

Misalnya, seseorang yang gak jago di bidang matematika, butuh guru les privat matematika. Guru les privat matematika yang gak jago masak, butuh tukang masak. Tukang masak yang gak jago nyanyi, butuh mendengarkan suara penyanyi, untuk hiburan. Penyanyi yang gak bisa mendirikan rumah dengan tangannya sendiri, butuh tukang bangunan. 

Jadi, kekurangan seseorang menjadi jalan rejeki bagi orang lain. Bayangkan kalau semua orang jago di bidang matematika? Wah, nanti gak butuh guru les matematika, dong. Iya, kan? Ibaratnya begitu. 

So, tugas kita adalah mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan diri, lalu memutuskan, siapakah kita. Apakah kita tepat menjadi guru les privat matematika? Atau, tukang masak? Atau, penyanyi? Atau, tukang bangunan? 

Yang kadang menjadi masalah adalah kita tidak bisa membedakan "keinginan" dengan "kenyataan". 

Misalnya, kita berpikir bahwa kita jago di bidang bahasa. Padahal, sebenarnya kita jagonya di bidang olahraga. Kita tidak benar-benar jago di bidang bahasa, tetapi hanya "ingin" jago di bidang bahasa, karena menganggap bahwa orang yang jago di bidang bahasa itu keren. Padahal, keren untuk orang lain belum tentu keren untuk kita juga. 

Kita gak perlu menjadi jago di semua hal. Jagolah di bidang yang memang sudah menjadi kelebihan kita. Sementara itu, di bidang lain, ya, usahakan memenuhi standar saja.