4 Tips Mencegah Mabuk Kendaraan yang Gak Berefek di Aku
Aku baru menyadari bahwa aku mengidap mabuk kendaraan itu waktu study tour ke Bali zaman SMP.
Waktu itu, pagi-pagi sekali aku berangkat dari rumah.
Begitu aku masuk ke dalam bus pariwisata, bau-bau kendaraan langsung menyergap hidungku. Bau-bau yang menurutku sangat menyengat. Entah, itu tuh bau busnya, mesinnya, bensinnya, atau mungkin wewangiannya yang langsung membuatku mual.
Selama beberapa jam perjalanan, aku masih bisa "mengakali" ketidaknyamananku dengan cara bernapas lewat mulut. Tetapi, lama-lama, ketika bus sudah sampai daerah Nganjuk, Jawa Timur, aku gak kuat lagi. Mulutku mulai terasa asin.
Hoeeekkkkkk... Aku muntah.
Untung sebelumnya aku sudah membuka plastik kresek dan mengarahkan mulutku ke situ, sehingga muntahanku aman, tidak kena teman di sampingku.
Tapi tetap saja, rasanya gak enak. Dan, gara-gara suara muntahku yang cukup nyaring itu, semua orang di bus menoleh ke arahku.
Sejak saat itu, aku jadi sering trial and error, mencoba berbagai cara yang bisa mencegahku agar tidak mabuk kendaraan, baik itu cari tips and trick di internet, berguru dari orang yang tidak mengidap mabuk kendaraan, maupun aku coba-coba sendiri.
Tapi, ternyata ada 4 cara yang sejauh ini tidak ngefek di aku, yaitu:
1. Berpikir positif.
Aku sering mendengar orang bilang, "Mabuk kendaraan itu disebabkan karena pikiran gak happy. Coba deh, mikir yang happy-happy aja, gak bakalan mabuk lagi."
Maka, suatu hari, ketika sedang dalam perjalanan menuju rumah nenek yang mengharuskan aku berada dalam kendaraan selama 6 jam, aku mempraktekkan nasehat itu. Aku mencoba berpikir positif, salah satunya adalah... membayangkan dapat nilai bagus (waktu itu aku habis selesai ujian). Coba bayangkan, masih kurang positif apa?
Tapi kenyataannya?
Aku tetep mabuk, dong. Malah, selama 6 jam perjalanan, aku menghabiskan 4 kantong plastik untuk menampung cairan muntahanku.
2. Mengobrol dengan orang di sekitar.
Ada juga yang bilang bahwa penyebab mabuk kendaraan adalah karena kita diem-diem bae.
"Coba deh, ngobrol dengan santai selama perjalanan, dijamin gak bakal mabuk," begitu kata orang-orang.
Oke, baiklah.
Maka, suatu hari, ketika bepergian jauh, aku mencoba tips itu. Aku coba ngobrol panjang lebar dengan orang di sekitarku. Iya sih, rasanya lebih rileks, gak mual, tapi, itu cuma berlangsung di 30 menit awal. Setelah itu, tetep, mual lagi, muntah lagi.
3. Pasang salon pas di pusar.
Tips ini sudah sering aku dengar sejak TK. Tapi, apakah benar bisa mencegah mabuk kendaraan? Kenyataannya, tips ini gak ngefek di aku. Padahal, aku sudah semangat banget memasang salon pas di puser sebelum naik kendaraan. Tapi tetep aja, berujung dengan... hoekkkk lagi...hoekkkk lagi.
4. Istirahat yang cukup sebelum bepergian.
Ibuku pernah bilang, bahwa mabuk kendaraan mungkin disebabkan karena kurang istirahat sebelumnya.
"Coba, sebelum perjalanan jauh, malamnya kamu tidur lebih awal. Mungkin kamu tuh mabuk kendaraan karena malemnya kurang istirahat," kata ibu padaku.
Oke, siapa tahu ini benar. Hmmm, mabuk perjalanan karena sebelumnya kurang istirahat? Terdengar masuk akal. Maka, suatu hari, sebelum perjalanan jauh, aku tidur malam lebih awal. Bagaimana hasilnya? Aku tetep mabuk hoekkk hoekkk.
***
Sejauh ini, berdasarkan pengalamanku, satu-satunya cara ampuh mencegah mabuk kendaraan untukku adalah...
Minum Antimo.
Titik. Gak bisa ditawar-tawar lagi. Cuma itu.
Jadi, ya begitulah. Setiap akan bepergian jauh, kalau kendaraannya itu berupa kendaraan tertutup, seperti bus atau mobil, aku harus minum Antimo.
Tapi, kalau perjalanannya cuma sebentar, yaa maksimal perjalanan 30 menit, bisa sih tanpa Antimo. Sedangkan, kalau durasi perjalanannya lama, sampai beberapa jam misalnya, itu aku harus minum Antimo.
Lalu, apa sih penyebab mabuk kendaraan?
Kalau di aku, sepertinya karena gak tahan dengan bau-bauan kendaraan. Jadi, kalau aku gak minum Antimo nih, baru naik kendaraan aja, udah pengin nutup hidung, karena baunya menurutku sangat menyengat. Tapi, kalau sebelumnya udah minum Antimo, itu menurutku bau kendaraannya gak terlalu menyengat lagi.
Selain bau kendaraan, sepertinya aku juga sensitif dengan bau-bau lain di dalam kendaraan.
Misalnya, bau makanan. Jadi, pernah suatu ketika, saat perjalanan jauh, orang di sebelahku makan Indomie rebus rasa soto. Entah kenapa ya, di dalam kendaraan tuh, baunya jadi super duper menyengat. Padahal kalau gak di dalam kendaraan, baunya biasa aja, dan aku suka-suka aja makan Indomie rebus rasa soto. Tapi, di dalam kendaraan, aku gak tahan dengan baunya. Dan, tidak berselang lama kemudian, aku pun hoekkk lagi... hoekkk lagi...
Pernah juga, ketika menempuh perjalanan jauh, aku bersebelahan dengan orang yang memakai parfum.
Padahal, kalau di ruangan biasa, maksudnya kalau gak lagi di dalam kendaraan, sebetulnya bau parfumnya biasa aja. Tapi, di dalam kendaraan, bau parfumnya jadi menyengat berkali-kali lipat. Untung saat itu kendaraannya sedang berhenti di rumah makan, jadi aku bisa berlari sekencang-kencangnya ke kamar mandi, lalu aku muntah sepuas-puasnya.
Menjadi orang yang mengidap mabuk kendaraan itu gak enak. Tersiksa. Kapan pun dan di mana pun harus selalu siap sedia Antimo.
Dan juga, ketika sedang muntah hoekkk hoekkk di dalam kendaraan, aku tuh malu. Aku tuh pengin mengatur suara muntahan hoekkk-ku, supaya terdengar agak sedikit pelan gitu, lho. Tapi, gak segampang itu ternyata. Suara hoekkk-ku selalu keras menggelegar.
Maaf ya, kalau curhatanku ini lebay.
Hmmm, mungkin aku ada kelainan kali, ya?
Entah, saraf-sarafku terlalu lemah atau gimana.
Tenang saja kamu tak sendiri, banyak kok yang mengalami hal seperti itu, mabok kendaraan, solusinya ya jangan naik kendaraan, haha.. kalau naik motor gimana mabuk juga tidak, kalau tidak berarti kalau mau naik mobil pilih kap terbuka mungkin, kan sejuk tuh kena angin.
BalasHapusSaya sensitif bau juga tapi yang bau menyengat saja, bensin, cat, minyak rambut, farfum tapi gak sampai mabuk, cuma emosi aja cium bau itu, hihi..
Kalo naik motor gak mabuk mas, makanya aku lebih suka naik motor, udaranya lebih bebas :)
HapusKalau saya biasanya makan banyak dulu mas sebelum bepergian, mungkin boleh di coba, kalau saya setelah perut terisi penuh enggak mudah mabuk laut lagi π
BalasHapusWaah, kalo aku sebelum naik kendaraan makan banyak dulu, itu makanan dimuntahin semua jadinya mas, serba salah emang aku nih :D
HapusBtw, aku perempuan mas xixixi :P
ups, maaf mba saya pikir laki-laki, he-he, salam kenal dari bangka, bolehlah sekali-kali main ke sini, hi-hi
HapusSusah mah kalo tidak tahan bau bauan kendaraan bisa menyebabkan mabuk darat.
BalasHapusSoalnya nanti kalo gitu ngga bisa punya mobil dong, begitu nyetir mobil 30 menit langsung buka kaca mobil, bukan nyari angin tapi mau...πππ
Nah iya itu, saya kepikiran mulu, cemen banget saya yak πππ
HapusOh ya, ada satu tips dariku biar tidak mabok kendaraan, kata temanku yang sudah nyoba sih manjur, entah kalo Anin, tapi ngga ada salahnya dicoba bukan, siapa tahu sukses tidak bikin Hoek Hoek.π
BalasHapusTipsnya biar tidak mabuk adalah dengan jangan naik kendaraan bis atau mobil, tapi gantilah dengan jalan kaki.
Soal nanti lama sampainya, misalnya jalan kaki ke Bali sebulan baru sampai itu tidak apa-apa, yang penting tidak mabok kendaraan.πππ
Tapi misalnya kalo sudah jalan kaki masih mabok juga, berarti harus diruwat itu.π
Kabooorrrr ππ¨
Hahahaha mas Agus ada2 aja tips nya π€£
Hapusantimo memang tokcer sih
BalasHapusdulu nenekku tiap kali naik kapal juga minumnya antimo
untungnya aku bukan tipikal mabuk kendaraan
Wah dikomen bang dzul temannya mas hoeda manis π±
HapusIya, sejauh ini antimo yang paling ampuh ππ
iya, saya temannya hoeda manis, tapi qodarulloh belum pernah jumpa langsung tatap muka
Hapussalam kenal
Alhamdulillah saya termasuk orang yang gak mabok di kendaraan. Aku malah mabok kalau liat darah bahkan darah sendiri. π
BalasHapusLah πππ
HapusKalo saya liat darah sih B aja, kagak ada takut2 nya
Tp Klo mau naik kendaraan, hmmm, "senjata" nya kudu lengkap. Senjata = Antimo & plastik kresek (buat jaga2 kalo mabok) π€£
Mbak Sekaar nggak sendiri, dulu aku termasuk yang seriiingg banget mabok kendaraan. Dari yang tadinya malu, sampe tebel muka sama orang gara2 sesering itu. Dan dulu karena masih agak kecil, lebih sering minum antimo. Nah, antimo ini kan bikin ngantuk yaa. Hipotesisku, selain minum antimo, ya kita harus tidur banyak sepanjang perjalanan biar probability untuk muntahnya sedikit.
BalasHapusSelain itu, harus sedia kayu putih yang gunanya bisa aku pakai untuk hirup-hirup di hidung, dan bisa dibalur di perut. Mungkin kalau di perut nggak mempan, sama kayak salonpas, tapi dari pengalaman aku sih ngolesin kayu putih ke hidung bisa lebih works untuk ngehalau bau-bau kendaraan menyengat yang kita cium.
Mungkin dua lagi, tips dari aku, sebisa mungkin mbak jangan sugestiin diri bakal muntah. Sebaliknya, sugestiin kita bakal rileks dan tidur dengan nyaman sepanjang jalan. Ini agak abstrak sih memangπ tapi beberapa kali juga works di aku. Dan yang terakhir, solusinya harus sering melakukan perjalanan biar diri kita ditempa sama bau2 menyengat kendaraan itu sendiri. Semakin tubuh kita terbiasa, semakin berkurang kemungkinan bakal muntah. Paling mual2 dikit ajaa sama pusing, inipun cara paling ampuh ngatasinnya harus ditidurin yg lama, wkwk. Aku nggak tau mbak Sekar sering melakukan perjalanan jauh ataukah gimana, dan udah coba semua tips ini atau belum, tapi semoga bermanfaatπ
By the way, ngobrol di perjalanan itu emang nggak banget mbaak buat ngatasin mual. Yang ada malah makin pusing dan ingin muntah, that's why aku kalau lagi di bus atau mobil jarang banget ngobrol, paling banter cuma 15 menitπ€£ sisanya udah paling aman emang tidur, wkwkwk.
Terima kasih sharing dan tips nya mbak awl. Oke noted π besok akan aku coba oles2 minyak kayu putih di sekitar hidung. Nah, kayaknya emang kudu ngelatih diri untuk sering2 perjalanan jauh naik kendaraan yaa. Aku termasuk jarang sih selama ini.. π And yap, semua itu kan "bisa karena terbiasa" . So, mau gak mau, suka gak suka, aku harus sering2 "latihan" πππ
HapusAku pemabuk akut di angkutn umum. Jd ya antimo andalannya. Kalau gk mau tidur, maka aku harus ngemil sepanjang jalan kwkw. Kdang budget jajan lbh besar dripada ongkosnya bepergian.
BalasHapusAntimo, andalan kita semua :P
Hapus