Curhatan Pemilik Kaki Kecil

Sebagai pemilik kaki kecil, aku sering kesulitan menemukan sepatu yang cocok. Bagaimana tidak, sepatu berukuran 36 yang konon merupakan ukuran sepatu terkecil untuk orang dewasa saja, masih sering kegedean di kakiku. 

Padahal, tidak semua merk sepatu mengeluarkan ukuran 36. 

Itu pun, tidak semua stok sepatu ukuran 36 masih ada di toko. 

Itu pun, tidak semua sepatu ukuran 36 yang ada di toko pas untuk kakiku. 

Itu pun (lagi), hanya sepatu ukuran 36 yang benar-benar kecil saja yang pas untuk kakiku. 

Itulah kenapa, bagiku membeli sepatu adalah salah satu ujian hidup. 

***

Pernah suatu ketika, aku harus membeli sepatu, karena sepatu yang lama udah rusak. 

Aku pun mengunjungi salah satu toko sepatu. Semua sepatu wanita berukuran 36 kucoba, tapi gak ada yang pas, semuanya kegedean. 

Lalu, aku tanya ke pelayan tokonya, apakah masih ada stok sepatu lain, atau, apakah ada sepatu dewasa ukuran 35? 

Jawabannya sudah bisa ditebak = Gak ada! Pelayan tokonya hanya bisa melihatku dengan iba campur bingung. 

Aku ke toko lain, berharap ada sepatu yang pas. Tapi ternyata, gak ada juga! Karena udah lelah berkeliling-keliling ke segala penjuru, hingga perutku terasa mual plus keringat dingin membasahi sekujur tubuh, aku nyerah! 

Aku menurunkan idealisme. Kalau tadinya aku bertekad harus menemukan sepatu untuk wanita dewasa, sekarang dapet sepatu anak-anak pun gak papa! Sepatu anak-anak itu kan, mayoritas modelnya unyu, ada hiasan pita, kupu-kupu, bling-bling, dan ada perekatnya di bagian samping. Masak aku pakai sepatu kayak gitu? 

Tapiii, aku gak punya pilihan lain selain membeli sepatu anak-anak. 

Aku pun mencari sepatu anak-anak yang gak terlalu kekanakan. Alhasil, ketemulah 1 flatshoes anak-anak ukuran 35 yang modelnya gak terlalu kekanak-kanakan. Ini adalah salah satu keajaiban dunia. So, langsung kubeli saat itu juga, keburu dibeli orang lain. 

Ada juga pengalamanku yang lain. Suatu hari, aku menemukan sepatu wanita dewasa ukuran 36 yang aku sukai modelnya. Tapi, masih kegedean. Karena udah ngebet, aku nekat membelinya, berharap suatu saat kakiku bisa bertambah besar, sehingga bisa ngepas. Tapiii, walaupun berat badanku sempat naik 9 kilo, nyatanya ukuran kakiku gak nambah besar. 

Akhirnya, aku tetap memakai sepatu itu, dengan memakai kaos kaki tebal dan diganjel bantalan busa. Lama-lama, karena gak nyaman, sepatu itu gak kupakai lagi. Sekarang hanya kusimpan di dalam kardus di rak sepatu. 

Aku yang sulit menemukan sepatu ini rupanya membuat ibuku kepikiran. Jadi, ibuku itu seperti merasa punya beban moral juga untuk membantuku menemukan sepatu yang pas. 

Suatu siang, ibuku baru aja pulang belanja dari suatu toko. Ibu berkata bahwa tadi di toko dia melihat ada sepatu yang ukurannya kecil dan modelnya bagus. 

"Siapa tau itu pas buat kamu. Mending, besok kita langsung ke toko itu aja. Kamu coba sepatunya, kalau cocok, langsung beli," begitu kata ibuku menyampaikan wahyu. 

Maka, keesokan harinya, aku dan ibu ke toko itu. Ibu menunjukkan sepatu berukuran kecil yang dilihatnya kemarin. Jadi, itu adalah flatshoes berwarna hitam, berukuran 35, mungkin ditujukan untuk anak-anak, tapi modelnya gak kekanak-kanakan banget. 

Aku langsung mencobanya. Dan jengjeng... Ukurannya pas! Tanpa babibu, langsung kubilang pada mbak-mbak pelayan toko, bahwa aku mau beli yang itu. 

Hanya mencobanya satu kali, dalam waktu kurang dari 5 menit, aku sudah menemukan sepatu yang pas. Aneh ya, ketika aku lagi santai, gak berharap apa-apa, malah nemu sepatu yang pas. 

Berdasarkan pengalaman itu, aku pun menyimpulkan bahwa ukuran sepatuku adalah 35, bukan 36. Dulu, aku denial, lho. Dulu, kalau ditanya orang, sepatuku ukuran berapa, aku jawab 36. Padahal, aku tau bahwa ukuran 36 itu masih kegedean.  

Sekarang, kalau seandainya ditanya orang sepatunya ukuran berapa, aku akan jawab... 
...
...
...
...
...
...
36 juga sih, soalnya malu kalau bilang 35, pasti diketawain :D... 

Setidaknya, sekarang, aku udah nemu cara praktis membeli sepatu. Jadi, kalau aku ke toko sepatu, langsung aja ke bagian sepatu anak-anak. Lalu, pilih yang ukuran 35 dan modelnya manusiawi (gak kekanak-kanakan banget). 

Jadi, bye bye sepatu wanita dewasa yang bagus-bagus itu. Sebagus apa pun, kalau ukurannya kegedean, ya buat apa, gak bisa aku pakai. 

Komentar

  1. Huhu ujian banget ya mba. Saya sebaliknya :) Ukuran kaki 40 atau 41. Waktu ditanya sama keluarga calon suami untuk dibeliin erang-erang (apasih bahasa Indonesianya haha), saya ga sanggup menjawab. :)

    Yang kedua, banyak sepatu sandal dan flatshoes yang cantik-cantik tapi ga bisa kepake di saya. 😭 Bagian depan kaki terlalu lebar, yang ada kalau bukan kaki sakit, sepatunya robek karena dipaksa masuk, huhu.

    Kukira ukuran kaki kecil itu anugerah, rupanya ngga juga ya. πŸ™ Sempat iri banget sama yang punya ukuran kaki kecil haha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahahaha mba nya kebalikannya saya ya... Baik kaki terlalu kecil atau besar sama2 ribet. Enaknya yg biasa2 aja πŸ˜„πŸ˜„

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Susah Konsentrasi Selama Pandemi

Ibu Saya adalah Orang yang Beruntung dalam Hal…

Gak Mau Makan Mie Selain Indomie