Postingan

Di-PHP-in Hujan

Sudah memasuki bulan berakhiran -ber, yang mana, cucian susah kering.  Karena, di bulan-bulan seperti ini, hujan dan matahari seakan bersekongkol untuk mempermainkan perasaan para penjemur pakaian.  Jadi, aku pernah mengalami kejadian super duper ultra maha menyebalkan. Suatu pagi, langit tampak cerah. Aku pun gak khawatir untuk menjemur cucian. Merasa aman-aman saja. Eh lha dalah, baru 5 menit berlalu, tiba-tiba titik-titik air hujan menetes dari langit, membasahi cucian.  Suebelll dong, baru aja kelar njemur cucian, lha kok langsung gerimis. Aku pun berpikir sambil menimbang-nimbang, langkah apa yang selanjutnya harus aku lakukan. Hmmm, pilihan pertama, aku langsung mengangkat cucian yang baru saja dijemur itu, karena siapa tahu, hujannya semakin deras.  Pilihan kedua, aku biarkan saja cuciannya kehujanan dulu, karena siapa tahu, sebentar lagi gerimisnya reda.  Sungguh, perkara njemur cucian di kala musim penghujan saja kok sebegini rumitnya, lebih rumit dari mengerjakan soal ujian n

Seni Mengatasi Duri Ikan Yang Nyangkut di Tenggorokan

Ada 1 peristiwa yang sepele tapi mengganggu, yaitu: duri ikan yang nyangkut di tenggorokan. Udah berusaha sehati-hati, seteliti dan secermat mungkin ketika makan ikan. Tetep, terkadang masih ada duri yang tidak aku sadari keberadaannya, ikut termakan. Gak langsung ke perut, tapi transit a.k.a nyangkut di tenggorokan. Pengin dibiarkan begitu saja, anggap saja gak terjadi apa-apa, tapi kok gak betah. Rasanya sakit ketika menelan ludah. Pengin diambil durinya, tapi bingung gimana caranya.  Aku udah ambil senter, lalu senternya aku arahkan ke tenggorokan, dan kemudian aku mangap di depan cermin. Kelihatan sih durinya terletak di sebelah mana, tapi ketika tangan aku masukkan ke mulut, berniat mencabut duri yang nyangkut itu, kok gak muat dan gak nyampe. Searching di internet, cara atasi duri nyangkut di tenggorokan, katanya suruh nelan nasi, siapa tahu durinya rontok dan larut bersama nasi.  Nyatanya enggak.  Si duri tetap gagah berdiri di tenggorokan. Alhasil, aku pura-pura cuek.  Aku pun

Kesan-kesan Membaca Novel "Semangat, Tante Sasa!" Karya Thessalivia

Sekarang aku akan membahas novel berjudul "Semangat, Tante Sasa!" karya mbak Thessa yang belum lama ini diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama (GPU). Selamat kepada mbak Thessa yang sudah berhasil tembus penerbit impian 👏.  Dan juga terima kasih kepada mbak Lia --si Peri Kecil nan Baik Hati 💕-- yang sudah memilihku menjadi salah satu pemenang Give Away Akses Fiction Premium di Gramedia Digital. Sehingga selama sebulan--aku berkesempatan untuk mencicipi buku-buku di dalamnya, termasuk buku "Semangat, Tante Sasa!" ini. Well , sebelumnya mbak Thessa sudah pernah menelurkan  buku berjudul "Nikah Muda", namun aku belum pernah membacanya. So , ini adalah pengalaman pertama aku membaca karya beliau. Karya mbak Thessa ini termasuk antimainstream. Karena, tidak seperti kebanyakan isu parenting yang ditulis secara teoritis. Justru mbak Thessa mengemasnya dalam novel, sehingga lebih terasa real . Novel ini menceritakan tentang seorang wanita karir bernama Sasita

2 Penulis (Selain Tere Liye dan Dee Lestari) di iPusnas yang Karyanya Wajib Kamu Baca

Gambar
Jika dulu, untuk meminjam buku, kita harus berangkat ke suatu gedung yang disebut perpustakaan, kini zaman sudah berubah.  Kita bisa meminjam buku secara online lewat aplikasi iPusnas.  Kita bisa melakukannya sambil rebahan, tanpa perlu keluar kamar. Yang perlu bergerak hanya jempol kita. Badan kita tetap rebahan di atas kasur empuk. Sementara kaki kita selonjoran di atas bantal. Eh, atau kakinya mau mengapit guling juga boleh. Terserah enaknya gimana.  Masalahnya, nyari buku di iPusnas itu susah-susah gampang. Soalnya, stok buku di iPusnas terbatas.  Selain itu, berhasil tidaknya kita menemukan buku yang kita inginkan itu tergantung keberuntungan.  Kalau lagi beruntung ya tiba-tiba kita nemu aja judul buku yang menarik, gak pakai antri, dan setelah kita baca, isi bukunya sesuai ekspektasi. Tapi kalau lagi apes ya udah ngetik nama penulis dan judul buku ini itu, tetap aja gak ketemu-ketemu. Buat orang seperti aku yang kurang begitu tau nama-nama penulis, menggunakan aplikasi iPusnas it

Makhluk Halus

Konon katanya, ada 3 golongan manusia. Golongan pertama adalah manusia yang disukai makhluk halus. Cirinya, sering melihat dan merasakan keberadaan makhluk halus. Golongan kedua adalah manusia netral . Cirinya, sesekali pernah melihat dan merasakan keberadaan makhluk halus.   Golongan ketiga adalah manusia yang dijauhi makhluk halus. Cirinya, tidak pernah melihat dan merasakan keberadaan makhluk halus.  Itu kata siapa memangnya?  Kata seorang youtuber. Aku lupa youtuber siapa. Yang jelas, ada seorang youtuber yang pernah mengatakan demikian.  Terus, aku termasuk golongan mana?  Aku termasuk golongan ke-3 sepertinya. Ya, sejauh ini, aku tidak pernah melihat dan merasakan keberadaan makhluk halus.  Lalu, kenapa ada manusia yang disukai makhluk halus, ada manusia yang netral, dan ada manusia yang dijauhi makhluk halus?  Lagi-lagi, ini juga katanya. Well , katanya sih, ini berhubungan dengan pancaran energi setiap manusia. Jadi, setiap manusia memancarkan energi yang berbeda-be

QLC

Quarter Life Crisis (QLC) adalah sebuah keadaan sulit yang biasanya menimpa anak muda usia 20-an. Anak muda yang sedang mengalami QLC merasa galau akan kehidupannya. Mereka seperti kehilangan arah. Bingung harus melakukan apa. Bimbang harus melangkah ke mana. Dan takut kalau harus menghadapi kegagalan. Memangnya galau, bingung, bimbang, dan takut dalam hal apa? Dalam menatap masa depan. Dan aku—bisa dibilang—adalah salah satunya. Ya, sudah setahunan ini, aku merasakan QLC. Setahun lalu, saat baru awal-awal mengalami QLC, aku benar-benar galau, bingung, bimbang, dan takut dalam menatap masa depan. Sekarang sudah mendingan. Sudah agak adem. Sudah tidak se-galau, se-bingung, se-bimbang, dan se-takut itu lagi. QLC juga telah mengubah pandanganku akan suatu hal. Dulu, sebelum dihantam QLC, aku kira hidup ini gampang. Semenjak mengalami QLC, aku baru sadar, bahwa hidup ini keras. Dulu , kalau melihat kehidupan artis, influencer , dan penyanyi, aku mengatakan, “Enak ya jadi m

Problematika Sampah Plastik

Yang akan aku tulis di postingan blog kali ini adalah perihal plastik, lebih tepatnya plastik sekali pakai. Ketika membeli soto di warung makan, dan kita ingin memakannya di rumah saja, benda apakah yang dibutuhkan?  Tentu plastik . Gak cuma satu, tapi dua plastik. Pertama, plastik bening---di bagian dalam---untuk membungkus soto. Kedua, plastik kresek---di bagian luar---untuk memudahkan kita membawanya. Ketika di tengah perjalanan, udara panas, dan rasa haus melanda, refleks kita ingin mampir sejenak di Alfamart. Kita pun mencari air mineral dingin. Benda apakah yang membungkus air mineral itu---sehingga dapat dengan mudah kita bawa, lalu kita minum?  Betul. Botol plastik .  Sebegitu besar manfaat plastik, sehingga dari waktu ke waktu plastik terus diproduksi.  Bahkan, mungkin, semakin ke sini, jumlah produksi plastik semakin meningkat.  Tapi nih ya, untuk plastik sekali pakai kan cuma dipakai satu kali, habis itu dibuang *ya iyalah, anak TK juga tau 😂  Nah, kemudian jadi apa?  Yak b