Seni Mengatasi Duri Ikan Yang Nyangkut di Tenggorokan

Ada 1 peristiwa yang sepele tapi mengganggu, yaitu: duri ikan yang nyangkut di tenggorokan.

Udah berusaha sehati-hati, seteliti dan secermat mungkin ketika makan ikan. Tetep, terkadang masih ada duri yang tidak aku sadari keberadaannya, ikut termakan.

Gak langsung ke perut, tapi transit a.k.a nyangkut di tenggorokan.

Pengin dibiarkan begitu saja, anggap saja gak terjadi apa-apa, tapi kok gak betah. Rasanya sakit ketika menelan ludah.

Pengin diambil durinya, tapi bingung gimana caranya. 

Aku udah ambil senter, lalu senternya aku arahkan ke tenggorokan, dan kemudian aku mangap di depan cermin. Kelihatan sih durinya terletak di sebelah mana, tapi ketika tangan aku masukkan ke mulut, berniat mencabut duri yang nyangkut itu, kok gak muat dan gak nyampe.

Searching di internet, cara atasi duri nyangkut di tenggorokan, katanya suruh nelan nasi, siapa tahu durinya rontok dan larut bersama nasi. 

Nyatanya enggak. 

Si duri tetap gagah berdiri di tenggorokan.

Alhasil, aku pura-pura cuek. 

Aku pun tertidur malam bersama duri yang masih bercokol di tenggorokan dengan kokohnya. Berharap esok ketika bangun pagi, si duri sudah enyah. 

Tapi ternyata belum enyah, dong.

Bhaiklah. Ini gak bisa dibiarkan. Gak bisa nih kalau aku menerapkan "Seni untuk Bersikap Bodo Amat"---seperti judul buku yang terkenal itu. Dalam situasi ini, bodo amat bukan solusi.

Aku berpikir keras, gimana cara mencabut duri dengan efektif dan efisien. 

Aha, aku ada ide! 

Aku pun mengambil gunting. Gunting tersebut aku arahkan ke lokasi duri yang nyangkut. Lalu guntingnya aku pakai untuk menjepit si duri. Kemudian aku tarik. 

Yes, berhasil!

Well, sebetulnya, ada rasa miris, sih. 

Gunting kan tajam. Miris kalau sampai aku kurang presisi dalam mengarahkan dan menggerakkan gunting, terus bukannya kena duri, malah kena bagian lain di mulut. Kan berabe kalau mulut atau tenggorokanku tergunting.

Tapi syukurlah, kemirisan tersebut tidak terjadi. 

Komentar

  1. Saya ngebayanginnya kok nyeri ya. Semoga nggak terjadi lagi mbak Sekar 😅 btw alamat saya yg lama jadi phebies.home.blog. Kalau yg blogspot di link name ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyah ngeri2 sedap kalo dibayangkan mbak :D
      Okee mb phebie 👌

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Susah Konsentrasi Selama Pandemi

Diam itu (Belum Tentu) Emas?

Semua Foto Akan Terlihat Jadul pada Waktunya