Postingan

Bapaknya Guru Matematika, Tapi Anaknya Tidak Pintar Matematika?

Kok bisa, bapaknya guru matematika, tapi anaknya, nilai matematikanya jelek? Bukankah seharusnya, karena mereka serumah, itu lebih gampang ya, untuk si bapak ngajari anaknya matematika? Bukankah, karena mereka adalah anak dan bapak, seharusnya, si anak bisa bebas, mau tanya tentang pelajaran matematika ke si bapak, kapan pun, sepuasnya? Itu yang ada di benak orang-orang, yang heran, kenapa bapaknya guru matematika, tapi anaknya tidak pintar matematika. Kenyataannya, adanya ikatan darah di antara mereka berdua—dalam hal ini adalah bapak dan anak—tidak selalu mempermudah proses belajar matematika di rumah. Adanya ikatan darah di antara mereka berdua, justru, kadang, membuat proses belajar menjadi kurang plong . Ketika si bapak berniat mengajari anaknya mata pelajaran matematika di rumah, yang ada di benak si anak adalah : Tidak percaya kalau orang yang ada di hadapannya a.k.a bapaknya itu betulan guru matematika. Si anak pun kurang antusias dan kurang memiliki rasa “takut”.

Ternyata, Datang Ke Kondangan Sendirian itu Tidak Apa-apa

Menurut penjelasan Dokter Aisah Dahlan, secara umum ada dua tipe manusia. Pertama, adalah manusia yang berorientasi tugas ( task oriented ), yang cirinya, lebih mengutamakan target-target dan tugas-tugas atau agenda-agenda yang harus dicapai. Kedua, adalah manusia yang berorientasi hubungan ( relationship oriented ), yang cirinya, lebih mengutamakan hubungan sosialisasinya dengan orang lain. Manusia yang berorientasi tugas, seringkali terlihat kurang luwes, terlalu saklek, dan terlalu fokus pada target. Sementara manusia yang berorientasi hubungan, seringkali mereka lebih fokus pada bagaimana caranya agar mereka bisa diterima di lingkungan pergaulan. Mereka pandai menjalin relasi dengan orang lain. Tapi kelemahannya, mereka sulit untuk mengatakan tidak, karena itu tadi, mereka takut kalau sampai tidak punya teman. Tentu saja setiap diri manusia tidak 100% murni task oriented atau pun relationship oriented . Tapi, ada yang lebih dominan. Nah, lalu, kalau aku sendiri, tipe yang

Anak-anak Muda yang Mungkin Saat Ini Sedang Menjadi Target Penipuan Online

Hai Blog, apa kabar? Sudah dua belas hari nih, aku tidak membuka blog. Niatnya sih mau vakum selama sebulan. Eh, tapi ternyata, baru dua belas hari, aku sudah kangen dengan aktivitas ngeblog. Jadi teman-teman, hari ini, aku mendengar sebuah kabar yang seketika membuatku lemas saat mendengarnya. Ada dua orang sepupuku yang menjadi korban penipuan online. What ? Kok bisa? Entahlah, aku juga kurang tahu kronologi lengkapnya seperti apa. Singkatnya begini. Dua orang sepupuku itu, mengikuti investasi secara online. Mereka tidak cerita ke siapa-siapa saat memulainya. Awalnya, investasi mereka baik-baik saja. Lama-kelamaan, investasi mereka rugi. Lalu, mereka disuruh untuk menjual investasinya. Dan, dengan dalih untuk menutupi kerugiannya, mereka berdua malah disuruh meminjam uang lewat aplikasi pinjaman online. Intinya, dua orang sepupuku itu, sudahlah tertipu investasi bodong, ditambah pinjaman online illegal pula. Yang membuat aku prihatin dan geleng-geleng kepala adalah… K

Sulitnya Menemukan Blog Personal di Mesin Pencari

Jika ditanya, tipe blog favoritku itu seperti apa, jawabannya adalah blog personal. Ada beberapa definisi blog personal, tentunya. Tapi, menurutku secara pribadi, blog personal adalah blog yang dikelola oleh seorang blogger, berisi pengalaman dan pandangan pribadinya atau orang-orang di sekitarnya, dan ditulis dengan gaya bahasanya sendiri. Intinya, blog personal —setidaknya menurutku— adalah blog yang ada sentuhan personalnya . Beberapa tahun belakangan, ada satu hal yang aku rasakan betul saat menjelajahi mesin pencari. Jika dulu saat searching sesuatu di mesin pencari, blog-blog personal sering muncul di halaman-halaman awal, sekarang sudah berubah. Sekarang, ketika aku mengetikkan kata tertentu di mesin pencari, mayoritas yang muncul adalah blog-blog profesional dan website-website perusahaan besar. Misal, ketika aku mengetikkan kata kunci tentang penyakit, maka yang muncul adalah website kesehatan profesional macam Halodoc, Hellosehat, Alodokter, dsb. Lalu, ketika aku m

Bukan Trik Jitu Menghilangkan Flek Hitam di Wajah

Seperti perempuan pada umumnya, aku maniak ngaca. Setiap kali ada kaca, entah itu di toilet umum, di mushala, di spion, bahkan di kaca jendela rumah orang pun, aku selalu ngaca.  Sebegitu sukanya dengan ngaca, perubahan sekecil apa pun di wajah, tidak luput dari perhatianku. Termasuk, bertambahnya atau, semakin tebalnya flek hitam di wajahku. Ketika bayi, di wajahku tidak ada flek hitamnya sama sekali. Setidaknya itulah yang aku ketahui dari foto.  Lalu, ketika masa kanak-kanak, aku jadi punya satu flek hitam di wajah.  Kemudian, seiring bertambahnya umur, jumlah flek hitamku semakin banyak. Aku hitung, sekarang ada lima flek hitam di wajahku. Flek hitam tersebut lebih mirip tahi lalat.  Itulah kenapa, orang-orang yang bertatap muka denganku dalam jarak dekat, akan bilang, “Tahi lalatmu banyak, ya?” Dan aku menjawabnya dengan, “Iya.” Tak lupa, aku tambahi, “Hehehe.” Flek hitam di wajah—yang menurutku bentuknya sama saja dengan tahi lalat—dalam bahasa medis disebut hiperpigmentasi. Hi

Trik Membuat Telur Ceplok untuk Kamu yang Takut Terkena Cipratan Minyak Goreng

Telur ceplok adalah sebuah lauk-pauk primadona. Bagaimana tidak? Alat untuk membuatnya cukup wajan atau teflon, sutil, dan serok. Bahannya cuma telur ayam mentah, minyak goreng, dan garam. Pun, membuatnya cukup praktis, tinggal digoreng di atas wajan atau teflon, taburkan garam, angkat, dan tiriskan, selesai. Namun, berdasarkan pengalamanku di dunia per-telur ceplok-an, ternyata membuat telur ceplok tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dalam prosesi pembuatan telur ceplok, dibutuhkan satu skill yang amat penting, yaitu kekuatan mental dalam menghadapi letupan minyak goreng.  Ya, letupan minyak goreng adalah hal yang tak terhindarkan dari pembuatan telur ceplok. Penyebabnya bisa berupa wajan atau teflon yang masih basah karena baru selesai dicuci. Bisa juga sutil dan seroknya yang basah. Bisa juga, garamnya yang basah. Iya, garam bisa basah dengan sendirinya. Kadang aku mengalami, garam yang terletak di dalam wadah tiba-tiba berair. Membuat telur ceplok berbeda dengan membuat bakw

"None Mamaaaak..."

Saat bayi hingga TK nol kecil, aku dititipkan di tempat tetangga. Karena, ayah dan ibuku baru pulang kerja pada sore hari. Tetangga tersebut adalah seorang ibu rumah tangga, yang biasa aku panggil Mamak. Jadi, aku memanggil orang yang mengasuhku dengan panggilan "Mamak". Dan ibu kandungku aku panggil "ibu". Biasanya, jam 6 pagi ayah mengantarku ke tempat Mamak.  Ayah menggendongku di punggung. Tangan kanan ayah membawa rantang berisi makanan, untuk sarapan dan makan siangku. Dan, aku akan dijemput ayah pada sore hari.  So , dari pagi sampai sore aku di rumah Mamak. Sementara di sore sampai malam hari aku di rumah orangtua. Ingatanku tentang Mamak samar-samar, sih. Hanya ada beberapa potong kejadian yang masih aku ingat sampai sekarang. *** Pada hari pertama masuk TK nol kecil, Mamak lah yang mengantarku.  Saat itu, sepatuku masih kebesaran. Mamak pun berinisiatif mengganjal bagian dalam sepatuku menggunakan kertas yang dilipat. Aku juga ingat, pernah diajak Mamak ke