Apakah Novel Besutan Wattpad itu Pasti Norak?

Judul postinganku ini pakai tanda tanya, lho. So, aku mempertanyakan apakah novel besutan Wattpad itu pasti norak. Bukan menyatakan bahwa novel besutan Wattpad itu pasti norak. Mempertanyakan ya, bukan menyatakan. Beda tipis nih tulisannya. Hahaha, jadi jangan dipelintir, ya :P  

Dan seperti postingan-postinganku yang sudah-sudah. Aku suka membuat pertanyaan sendiri, lalu aku jawab sendiri. Begitu pula dengan postingan kali ini. Pertanyaan ini aku lontarkan sendiri, untuk kemudian aku cari jawabannya sendiri.

Mendengar kata "Wattpad", maka jujur saja--dulu nih--yang langsung terlintas di benakku adalah "abege-abege labil". 

Entah kenapa, Wattpad identik dengan image seperti itu. Hal ini pun dikeluhkan oleh banyak orang. 

"Halah, cerita-cerita yang ada di Wattpad tuh pasti seputar cewek yang ngejar cowok ganteng." 

"Tulisan di Wattpad tuh pasti seputar bad boy ganteng tajir melintir yang jatuh cinta dengan cewek lugu, sederhana nan biasa saja." 

Dan berbagai stereotype lainnya. 

Tak hanya itu, bahkan menurut banyak orang, novel-novel yang sumbernya dari penulis Wattpad itu kualitasnya tidak bagus. 

Banyak orang berpikir bahwa novel-novel tersebut dilirik penerbit hanya karena ada embel-embel, "Sudah dibaca sekian juta kali di Wattpad." 

Hemmm, apakah hal tersebut mutlak benar seperti itu? 

Jujur ya, dulu pun aku cukup skeptis dengan novel yang ada stempel Wattpad-nya. Kalau aku ketemu novel seperti itu di toko buku, dulu, aku gak akan membelinya, karena udah negative thinking duluan dengan image Wattpad.

Tapiiii, jeng jeng jeng jeng... 

Baru-baru ini, aku mengalami kejadian yang akhirnya bisa mengubah pandanganku terhadap novel penulis Wattpad. 

Jadi, di Gramedia Digital Fiction Package, aku menemukan dua novel berikut.

Novel pertama berjudul "ACC, Pak!". 

Novel ini termasuk novel yang paling banyak dibaca di Gramedia Digital pada bulan Februari tahun 2020. Novel ini termasuk young adult alias dewasa muda. Bercerita tentang seorang dosen penguji skripsi yang jatuh cinta dengan mahasiswinya. 

Kemudian, novel kedua yang aku temukan berjudul "Resign!". 

Ini kayaknya pernah trending juga, tapi baru selesai aku baca kemarin. Genre-nya metropop. Bercerita tentang seorang kepala divisi suatu perusahaan yang jatuh cinta pada staff-nya. 

Jadi, awalnya aku baca dua novel ini dengan santai. Nah, baru ketika aku selesai baca ceritanya, terus aku baca bagian halaman belakang, yaitu bagian profil penulisnya, aku terkejut karena ternyata kedua novel ini diusung dari Wattpad! 

Wow, aku gak menyangka kalau dua novel ini dari Wattpad karena di bagian cover gak ada stempel Wattpad-nya. 

Dan aku lebih gak menyangka lagi, karena ternyata dua novel yang ternyata dari Wattpad ini, gak seburuk itu. Which means mematahkan image negatif seputar novel Wattpad.

Memang sih, dua novel ini cukup klise. Maksudnya, isinya tidak jauh dari hubungan asmara antar lawan jenis. 

Tapi, walaupun klise, menurutku dua novel ini layak baca dan layak jual. Secara umum, isinya cukup logis, perpindahan alurnya halus, dan setting-nya terasa real.

Apa ya, mungkin kalau diibaratkan penyanyi band, dua novel ini seperti Armada dan Kangen Band kali, ya. 

Armada dan Kangen Band itu kan mungkin dianggap mainstream. Tapi mereka bisa membidik pangsa pasar. Dan mereka tau, lagu seperti apa yang disukai banyak orang. 

Bahkan, aku pernah baca komentar lucu di video clip-nya Kangen Band. Ada yang bilang begini, 

"Banyak orang yang sebetulnya suka lagu Kangen Band, tapi gengsi mengakui." 

"Halah, di tongkrongan aja sok-sokan dengerin lagu metal. Begitu di kamar, diem-diem dengerin lagu Kangen Band lewat headset." 

Lho, kok malah ngomongin Kangen Band. Oke kembali ke judul. 

Jadi, kesimpulannya, ternyata, tidak semua novel besutan Wattpad itu norak, kok. Yang bagus juga ada. Kalau bagus mah bagus aja, tidak tergantung itu dari Wattpad atau bukan.

Dan mungkin, mungkin lho ya, sekarang, penerbit sudah lebih hati-hati dalam membidik penulis Wattpad. 

Zaman sekarang kan penerbit itu jemput bola. Penerbit aktif mencari bibit-bibit potensial. 

Mungkin, kalau dulu, ketika mencari naskah tulisan di Wattpad, penerbit masih terpaku pada popularitas (tulisan tersebut sudah dibaca berapa juta kali). 

Kalau sekarang, penerbit lebih selektif. Yaa, penerbit kan pasti punya standar, jadi penerbit pasti milih naskah di Wattpad yang setidaknya, sudah memenuhi standar.

Terus, berdasarkan analisis sotoy-ku, penerbit juga mengubah strateginya. Penerbit sudah belajar dari masa lalu. 

Kalau dulu, mungkin penerbit sengaja menyematkan embel-embel "Wattpad" di cover novel, dengan tujuan untuk menarik pembeli. Tapi kok ternyata dalam perkembangannya, image "novel Wattpad" itu dipandang negatif. 

Maka, penerbit pun sekarang tidak lagi menyematkan cap "Wattpad" di cover novel. Mereka menulis bahwa novel tersebut adalah berasal dari penulis Wattpad, itu di halaman paling belakang. 

Biar apa? 

Biar pembaca atau pembeli novel tersebut gak judge the novel from the cover

Baru deh, waktu lihat di halaman belakang, bahwasanya novel tersebut adalah besutan penulis Wattpad, pembaca kaget, lho kok novel Wattpad sebagus itu. 

Pembaca yang kaget itu, salah satunya adalah aku.

So, teman-teman sebangsa dan setanah air, pesan moralnya:

Jangan menelan mentah-mentah stereotype yang ada di luar sana. Dan jangan dengan mudah menggeneralisasi sesuatu. Supaya gak kecele kayak aku.

Hahaha.

Komentar

  1. Aku tahu wattpad dari dulu sih cuma belum bikin akunnya, baru tahu kalo wattpad dapat stempel negatif seperti itu.

    Penerbit buku sekarang selektif ya, biarpun dari wattpad dilihat dulu karyanya, kalo bagus baru diterbitkan. Dan ternyata ada dua buku dari penulis wattpad yang tidak sejelek perkiraan orang.

    Sama seperti sinetron Indonesia, biarpun mendapat cap kualitas nya jelek tapi sebenarnya ada beberapa yang bagus, salah satunya sinetron Ku menangis....πŸ˜…

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bhahaha kenapa harus kumenangis mas agus 🀣🀣🀣

      Hapus
  2. Oh imagenya begitu, dan ternyata ada juga yang bagus.

    Setuju banget sama pesan moralnya, jgn percaya sebelum mencoba dan jgn menyama ratakan segala sesuatu.

    Ada ungkapan, orang bernama Agus itu biasanya lahir bulan Agustus ternyata ada juga Agus yg lahir bulan maret, wkwk!

    BalasHapus
  3. Aku tahu dan sering banget baca wattpad tahun 2011, waktu itu dipenuhi cerita werewolf dan vampir. Belum banyak pengarang bahasa Indonesia di Wattpad.

    Memang membaca cerita di wattpad dan platform sejenis harus diseleksi dulu sih. Soalnya emang banyak sekali tulisan sesuai stereotipe yang muncul belakangan ini.

    Dulu sih sepertinya penerbit mencantumkan wattpad untuk menarik pembaca setia di wattpad buat beli buku yang sudah diterbitkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya dulu penerbit mencantumkan kalo itu dari Wattpad di cover, tp sekarang udah gak

      Hapus
  4. Aku baca wattpad senang2 aja sih.. nggak ada yang norak. Haha. Mungkin ini masalah selera kali ya.. tapi udh lama nggak baca wattpad sejak sebelum pandemi kayanya..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Susah Konsentrasi Selama Pandemi

Gak Mau Makan Mie Selain Indomie

Ibu Saya adalah Orang yang Beruntung dalam Hal…