Pengalaman Biduran Saat KKN
Adakah di sini yang pernah mengalami biduran?
Aku pernah, di lokasi KKN (Kuliah Kerja Nyata) 2 tahun lalu.
Biduran adalah kondisi kulit yang gatal, berwarna kemerahan, dan tebal. Mirip seperti digigit nyamuk, tapi kalau digigit nyamuk kan bentuknya cuma buletan kecil. Nah, kalau biduran ini bentuknya tidak beraturan dan permukaannya lebih luas. Jadi, biduran ini seperti pulau di kulit kita. Tapi bukan panu, ya π€£
Terus, penyebab biduran itu apa?
Kalau yang aku baca di Google, penyebabnya macam-macam. Mulai dari alergi makanan, alergi dingin, dan stress.
Kalau yang terjadi di aku, sepertinya karena stress. Kenapa aku bisa menyimpulkan bahwa penyebabnya karena aku lagi stress? Karena, aku gak punya alergi makanan dan gak punya alergi dingin juga.
Stress itu bukan berarti gila, ya π Stress itu kondisi ketika kita terlalu kepikiran dan terlalu tertekan dengan keadaan. Sebenarnya, stress dalam kadar normal itu bagus. Dengan kadar stress yang normal, kita akan menjadi orang yang punya semangat untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Kalau kadar stress kita terlalu rendah, kita jadi gak semangat dan gak punya motivasi. Sementara, kalau kadar stress kita terlalu tinggi, kita jadi tegang, takut, dan gak nyaman sendiri.
Nah, aku dulu waktu KKN itu kadar stress-nya terlalu tinggi.
Kok bisa?
Jadi, aku itu kan dari semenjak lahir sampai kuliah sebelum KKN, selalu serumah dengan orang tua. Belum pernah nge-kost. Belum pernah hidup jauh di luar kota. Nah, ketika KKN, kan aku harus tinggal di desa tempat KKN itu. Aku harus nginep di rumah Bu Dukuh selama 50 hari. Hidup di situ bersama teman-teman dari fakultas lain yang belum aku kenal sebelumnya.
Dulu, di kelompok KKN-ku ada 6 orang, 4 cewek dan 2 cowok. Keempat cewek ini (termasuk aku) tidur di 1 kamar berukuran 2,5 meter x 3 meter. Kebayang dong, sempitnya kayak apa π€£
Selain itu, tahu sendiri lah ya, di lokasi KKN kita harus bisa beradaptasi dengan cepat dan baik. Kita harus bergaul dengan warga dan tokoh masyarakat. Dan, ekspektasi warga dan tokoh masyarakat terhadap mahasiswa KKN itu lumayan tinggi. Mereka berharap mahasiswa KKN itu bisa begini dan begitu. Nah, mungkin aku gak sadar, bahwa aku cukup tertekan dengan ekspektasi itu. Aku kepikiran terus, gimana kalau sampai aku sebagai mahasiswa KKN gak bisa memenuhi ekspektasi itu.
Belum lagi, bergaul dengan teman-teman kuliah sesama mahasiswa KKN---yang berasal dari berbagai latar belakang. Kadang ada sedikit drama, misskomunikasi, dan permasalahan.
Pokoknya ada banyak sekali perbedaan yang aku rasakan antara tinggal di lokasi KKN dengan tinggal di rumah bersama orang tua.
Mungkin ketika itu, dari luar aku terlihat biasa aja. Terlihat bisa beradaptasi. Terlihat gak masalah. Tapi, ternyata, tanpa aku sadari, aku stress menghadapi itu semua. Bahkan, kadar stress-ku sudah berlebih.
Jadi, seandainya dibuat percakapan, otakku mengatakan, "Hey, kamu baik-baik saja, kok. Kamu gak ada masalah. Kamu bisa melalui ini semua."
Tapi, tubuhku menyangkal, dan berkata, "Hellooooww, kamu ini lagi stress. Nih, kalau gak percaya, aku kasih sinyal."
Dan, tubuhku pun mengeluarkan sinyal, berupa biduran. Itulah yang terjadi kepadaku. Otakku bisa bohong, tapi tubuhku gak bisa bohong.
Biduran itu rasanya gatal sekali. Pengennya digaruk. Tapi, kalau digaruk, justru area bidurannya semakin luas dan kulit semakin gatal. Aku gak bisa tidur dengan nyenyak. Setiap tidur, selalu kebangun untuk menggaruk bagian kulit yang gatal.
Akhirnya, aku ke Apotek di kecamatan. Aku bilang ke pelayannya kalau kulitku gatal-gatal biduran. Aku pun membawa pulang obat dan bedak gatal merk Herocyn kalau gak salah.
Biduranku itu berlangsung selama kurang lebih satu minggu. Selama satu minggu itu, aku rutin minum obat dan naburin bedak ke kulit yang biduran. Obatnya gak langsung ngefek. Butuh waktu paling tidak satu jam setelah minum obat, barulah biduranku perlahan sirna.
Alhamdulilah, setelah satu minggu, biduranku hilang total. Aku gak perlu minum obat dan pake bedak lagi. Yeay. Aku pun menjalani KKN hingga usai.
***
Jujur, baru kali itulah aku mengalami kulit gatal. Sebelumnya, kulitku gak pernah gatal, kecuali digigit nyamuk.
Nah, sepulang KKN sampai sekarang, aku jadi sering gatal-gatal ketika sedang stress. Tapi, gak sampai biduran. Cuma sedikit bintik-bintik merah dan gatal biasa.
Dan, berdasarkan artikel yang aku baca, intinya nih ya, 80% penyebab gatal-gatal di kulit adalah karena stress.
Dan, ini valid, lho. Aku ingat-ingat, setiap aku stress---misalnya saat aku kepikiran banget sesuatu hal, atau saat aku lagi capek banget, atau saat aku lagi tertekan---itu langsung muncul bintik-bintik merah di kulitku. Biasanya muncul di tangan atau kaki.
Dan, ketika stress-ku hilang, bintik-bintik merah dan rasa gatalnya juga hilang, dong π
Maka, sekarang aku udah hafal. Bahwa, kalau di kulitku udah muncul bintik merah dan gatal, fix berarti aku lagi stress, tertekan, dan kecapekan. Saatnya aku beristirahat dan bersantai sejenak.
Memang, manajemen stress ini masih jadi PR banget buatku.
BalasHapusBiduran, kalau di sini biduran itu disebutnya "gidu". Yang saya tau penyakit ini bisa timbul karena alergi biasanya alergi makanan atau minuman dan biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 24 jam
Setiap daerah punya nama khas ya mas herman. Saya baru tahu kalau itu namanya biduran (dalam bahasa indonesia) setelah lihat di google. Sebelumnya belum tau itu namanya apa π¬
HapusAwal baca kirain aku judulnya pengalaman biduan saat KKN, wah mbak Sekar jadi biduan dangdut nih. Eh ternyata biduran.π
BalasHapusJadi penyebabnya kadang alergi tapi kalo mbak Sekar itu karena stres ya. Untunglah saat stres cuma biduran ya, soalnya di desaku ada orang nyaleg tapi gagal akhirnya jadi stres. Uang ratusan juta hasil jual mobil jadi sia-sia, stres dan akhirnya suka ngomong sendiri di jalan.π
Hahaha dikira penyanyi dangdut π
HapusWah banyak tuh mas yang gagal nyalon kepala desa terus...... Ya begitulah π
Kemarin mbak pos alergi bau tajam dan saya juga alergi itu dan skrg mbak pos ttg biduran dan kebetulan saya juga alergi itu, jika satu lagi kemiripan kita sama berarti kita jodoh mbak wkwk!
BalasHapusOh itu namanya biduran, saya sering kena itu bahkan parahnya itu bisa bikin bibir jadi tebal kayak bengkak, ga sakit tapi bikin risih, kalau saya obatnya saya pakai kipas angin kencang2 mbak, hihi gak pernah berobat karena biasanya gak lama sembuh sendiri.
Awalnya saya kira alergi makanan, dan memang sih kalau makan telor, ikan asin atau udang atau sambal terasi kadang muncul rasa gatalnya tapi tak selalu, karena tak selalu berarti bukan alergi kan dan masuk akal jika penyebabnya adalah disebabkan stres, begitu stresnya hilang gatal bidurannya juga hilang.
Ingat mbak, sdh 2x kita punya kesamaan, haha.. π
Wahahahaha mas jaey, ternyata kita punya kemiripan. π€£Jangan2 kita..... Jo..... Doh.
HapusBiasanya kalo jodoh kan mirip mukanya, atau sifatnya, lha kita mirip... Penyakitnya π Penyakitnya sama2 aneh πππ
Setelah baca posting mbak yg sebelumnya, rupanya lagi2 kita sama, jadi bisa dibilang kita sdh punya 3x kesamaan π€£π€£
Hapusaku pernah kayaknya biduran, gara-garanya alergi makanan dan stress juga, gw termasuk orang yang banyak masalah sih mbak, kadang kalo otak udah mumet jadi stress :D.. oiya.. pengalaman kkn nya hampir mirip kayak aku pas pertama kali kerja di jakarta, yang biasanya hidup tentram di kampung sama orang tua, harus menyesuaikan diri hidup sekosan bareng temen, dan gw juga anaknya gak begitu pinter sosial jadi kayak kesiksa dulu :D..
BalasHapusSama nih mas, saya juga agak susah bergaul. Butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan orang baru, tempat baru, dan suasana baru.
Hapus
BalasHapusDuh??? Mbak, kok sampai parah gitu bidurannya??? Jangan digaruk lho mbak, kalau biduran karena bisa merempet kemana - mana. Tapi, sekarang bagaimana mbak??? Sudah membaik kah???
Sudah gak pernah Biduran lagi mbak. Cuma, kalo lagi stress gatal2 dikit aja :)
Hapusklo aku biasanya memang engga cocok sama airnya mbak
BalasHapusdi tempat baru kan kadang airnya engga cocok pas buat mandi
jadi ya biduran
tapi bener si stres juga bisa jadi penyebab
Ooh air juga bisa ya mas
Hapus